gelap dan terang

dalam gelap kita merasa takut
dalam terang kita merasa berani
dalam gelap kita merasa dingin
dalam terang kita merasa hangat
dalam gelap kita merasa sunyi
dalam terang kita merasa ramai
dalam gelap kita merasa hampa
dalam terang kita merasa sorak-sorai
dalam gelap kita merasa sedih
dalam terang kita merasa gembira
dalam gelap kita merasa bimbang
dalam terang kita merasa yakin

Puisi Bertema Lingkungan

Hutan dahulu dan kini

Dahulu hutanku lebat
Mata air didalamnya tak pernah mengesat
Pepohonannya rindang berdaun lebat
Udaranya sejuk dan lingkungannya mengikat
Sumber daya alam yang tidak sulit didapat
Semua makhluk akrab bersahabat

Kini hutan telah terbabat
Oeh mereka yang namanya konglomerat
Sumber daya alam habis disikat
Hasilnya dimanfaatkan untuk maksiat
Akibat kurangnya pengawasan aparat
Masyarakat menjadi seenaknya berbuat
Pembabatan hutan semakin meningkat
Panasnya mentari sungguh menyengat
pertanda tuhan menurunkan laknat
Alam ini enggan bersahabat
Krisis melanda seluruh umat
Ulah manusia yang moralnya bejat

Kiranya ini menjadi nasehat
Kepada sekalian para sahabat
Kalau tak ingin mendapat laknat
Pelihara lingkungan secaraketat
Agar alam kembali bersahabat
Semoga tuhan menurunkan rahmat


Alat Deteksi Amerika Berhasil Mengambil Foto Badai Matahari
Mungkin cerita di atas kedengarannya mustahil, dalam keadaan normal matahari tidak akan bisa menyebabkan bencana besar seperti itu pada bumi. Namun, laporan khusus yang dikeluarkan oleh National Academy of Sciences, Amerika Serikat pada bulan Januari 2009 menyatakan bahwa bencana seperti ini sangat mungkin bisa terjadi. Studi tersebut disponsori oleh NASA. Dalam beberapa dekade, dalam perkembangan masyarakat manusia, peradaban Barat telah menanamkan bibit-bibit untuk kehancuran mereka sendiri.
modern secara berlebihan yang sangat tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak sengaja membuat kita lebih banyak terperangkap dalam suatu kondisi yang super berbahaya. Plasma balls yang dipancarkan dalam letusan permukaan matahari mungkin bisa menghancurkan jaringan listrik kita, sehingga mengakibatkan bencana dahsyat.
Daniel Becker dari University of Colorado seorang ahli cuaca angkasa adalah pencetus laporan khusus dari Academy of Sciences Amerika Serikat, “Sekarang ini kita semakin dekat dengan kemungkinan bencana ini. Jika manusia tidak dapat mempersiapkan diri dengan matang terhadap bencana badai matahari yang akan menimpa ini. Badai matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat manusia, sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air.” Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan pandangan yang berbeda, mereka mempertimbangkan dampak badai matahari terutama terkonsentrasi di luar ruang angkasa, dan karena efek rintangan medan magnetik bumi dan atmosfir, pengaruh gangguannya tidak akan terlalu nyata terhadap kehidupan di bumi.
Para ahli mengatakan, ketika aktivitas badai matahari aktif, akan terus menerus terjadi pembakaran dan peledakan pada sunspot, pada saat sejumlah besar sinar ultraviolet dilepaskan akan menyebabkan densitas lapisan ionosfir di atas angkasa bumi meningkat mendadak, menyerap habis energi gelombang pendek, sehingga gelombang pendek sinyal radio terganggu. Tetapi ponsel yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk transmisi sinyal radio tidak melalui lapisan ionosfir, sehingga pada umumnya dampak badai matahari terhadap komunikasi di permukaan bumi tidak akan signifikan. Secara teori, pada umumnya intensitas badai matahari tidak akan bisa menerobos perlindungan atmosfer dan medan magnetik bumi, hingga secara fatal mengancam spesies yang berada di bumi.
Tetapi untuk badai matahari tahun 2012 para ahli khawatir mungkin menjadi pengecualian.



Jakarta - Para ilmuwan memperkirakan akan ada badai Matahari saat aktivitas Matahari mencapai puncaknya pada tahun 2012. Namun, masyarakat diingatkan agar tidak perlu merasa khawatir terhadap ancaman badai tersebut.

"Badai Matahari itu tidak ada yang ekstrem dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin.

Hal itu disampaikan dia saat berdiskusi dengan kalangan media di Kantor Lapan Bandung, Jl Djundjunan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12/2009) kemarin.

Menurut Thomas, badai Matahari merupakan fenomena yang terus menerus terjadi di Matahari. Hanya saja, saat aktivitas Matahari berada di puncaknya, badai itu dapat muncul beberapa kali dalam satu hari.

Dikatakan dia, badai Matahari yang akan terjadi pada 2012 juga belum tentu mengarah ke planet Bumi, yang berjarak 150 juta mm dari Matahari Sebab gerakan beputar Matahari dapat menyebabkan badai tersebut berbelok meski sebelumnya tepat menghadap ke Bumi.

Thomas mencontohkan, ledakan mMtahari paling besar pernah terjadi pada 2003 silam. Namun, peristiwa tersebut tidak menyebabkan kehancuran massal sebagaimana digambarkan oleh film "2012". Saat itu dampak paling dirasakan adalah pada satelit buatan manusia yang mengorbit di atas Bumi.

"Ada banyak satelit yang operasionalnya terganggu. Ada pula yang mengalami hilang kontak atau tidak berfungsi beberapa waktu. Lapan juga mencatat adanya penurunan telekomunikasi di Indonesia. Komunikasi radio gelombang pendek terputus," urai profesor di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.

Pada tahun 1989, badai Matahari pernah menghanguskan trafo listrik di Quebec. Beberapa wilayah di Swedia juga sempat tidak mendapatkan pasokan litrik. Di tahun 2012 mendatang, badai Matahari kemungkinan berdampak sama, namun kini dengan teknologi modern, manusia sudah bisa mengantisipasinya.

"Pengetahuan kita tentang perilaku dan aktivitas Matahari dan bagaimana pemantauannya semakin baik. Jadi antisipasi operator satelit sudah semakin baik," ujar Thomas.

Berdasarkan fakta astronomi yang diungkapkannya, Thomas tidak percaya badai Matahari 2012 akan menyebabkan kiamat seperti diramalkan banyak orang. Secara keilmuan, kiamat tersebut tidak akan terjadi.

"Isu 2012, kan, berawal dari ramalan suku Maya, yang dari ketua adatnya sendiri membantah bahwa itu tafsiran dari akhir kalender Maya, bukan berarti kiamat," pungkasnya.


Powered by Blogger